JellyPages.com

Rabu, 01 Agustus 2012

Bersyukur itu Sederhana :)

Beberapa hari yang lalu saat hendak masuk gerbang kampus, aku melewati tiga orang juniorku yang berseru pada kedua temannya, "B+ lah baru bersyukur....!!". Otakku langsung berpikir bahwa mereka pasti  baru selesai melihat papan pengumuman nilai Ujian Akhir Blok (UAB). Sambil berjalan aku merenungkan perkataan mereka, mungkin itu terdengar sangat sepele tapi tidak buatku. Pagi harinya sebelum aku berangkat ke kampus, aku mendapat kabar dari BBM kalau nilai UAB-ku C+. Aku memang terdiam sejenak saat mendapat kabar itu tapi aku memilih mengucap syukur. "Bapa, terima kasih. Aku percaya janjiMu dalam hidupku dan nilai ini tidak akan menghambatku. Masa depanku di tanganMu". Daripada aku dapat nilai D atau E? Aku selalu melihat ke bawah agar aku bisa mengucap syukur namun apa kalian tahu negative side effect dari selalu melihat ke bawah? Kita akan selalu merasa nyaman dengan zona yang kita miliki tanpa mau keluar dan meraih sesuatu yang lebih lagi dari kita. Padahal, itu sangat penting. Manusia perlu berkembang dari waktu ke waktu atau bahasa programnya, "UPGRADE". 
    Lanjut ke juniorku tadi, 'Hidup bersyukur' itu memang nggak semudah kita bicara. Sulit rasanya untuk bersyukur ketika kita cuma memiliki sebuah roti dan air mineral untuk sepanjang hari. Sulit rasanya bersyukur saat uang di dompet hanya tinggal 15.000,- untuk 3 hari ke depannya dan masih banyak lagi, tapi satu yang harus kita ingat tanpa bersyukur kita tidak akan pernah BAHAGIA. Bandingkanlah wajah-wajah orang yang hidupnya selalu bersyukur dan orang yang hidupnya penuh keluhan dan kritik! itu sangat BERBEDA! Siapa sih yang nggak bisa ucapkan "Tuhan, terima kasih" saat dapat nilai-nilai yang terbaik, saat menangkan undian mobil ferrari, saat bisa keliling dunia, saat dapatkan segala sesuatu yang WAH? TUHAN pun senang dengan ucapan syukur kita itu hanya saja Ia lebih mencari sebuah hati yang tetap mampu mengucap syukur dalam keadaan yang tidak baik. TUHAN mencari pribadi yang berbeda bukan yang biasa-biasa dan ikut standartnya dunia. Gaya hidup yang selalu mengucap syukur menjadikan kita pribadi yang rendah hati dan sederhana.
1 Tesalonika 5:18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu".
     Percayalah dan rasakan sendiri perbedaan antara mengeluh dengan mengucap syukur. Aku dulunya juga bukan seorang yang mudah mengucap syukur bahkan aku selalu mengeluh tentang kehidupanku. "Why always me??". itulah selalu kata yang kulontarkan tapi ketika mendapat berkat yang berlimpah aku tak pernah berseru seperti itu! Namun sekarang hatiku dipenuhi oleh Roh-Nya sehingga aku selalu mampu mengucap syukur dan memandang rendah seluruh masalah-masalahku! TUHAN itu lebih dari semua yang kumiliki jadi apa yang harus kutakutkan? Kalau Dia berjanji bahwa burung pipit saja diperliharanya terlebih lagi hidupku? So, nilai jelek bukan menjadi inhibitorku untuk tetap melangkah.
Belum pernah mengucap syukur sebelumnya? Mari ambil waktu 1 menit sajaaaa bukan untuk meminta pada TUHAN tapi mengucap syukur untuk segala sesuatu yang kita miliki.
Mengucap syukurlah karena TUHAN itu sangat teramat BAIK
Mengucap syukurlah karena masih diberi hari ini
Mengucap syukurlah untuk segala perbuatan-NYA dalam hidupmu
Ucapan syukur yang tulus lahir dari hati yang tulus :)
"Apapun yang terjadi di dalam hidupku, selalu ku berkata TUHAN YESUS baik... dalam segala hal yang terjadi.... tetap kuberkata TUHAN YESUS baik".
P.S : Kita perlu melihat ke bawah agar kita selalu mengucap syukur dan rendah hati tapi kita juga perlu melihat ke atas untuk memberikan kita motivasi untuk mencapai hidup yang lebih baik lagi. Hidup itu perjuangan dan anggaplah seperti sedang berpetualang bersama Satu Pribadi yang Luar Biasa, Yesus.
Bersyukur itu Indah karena Bahagia itu Sederhana :)

 Postingan ini bersumber dari Rachel C.S Situmorang, salut :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar